Wednesday, 15 June 2022

3.1.a.6. Refleksi Terbimbing - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran


3.1.a.6. Refleksi Terbimbing - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Rian Aripin (CGP Angkatan 4 Palembang)

 

Bagaimana/sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?  (Soal ke-1)

Suka atau tidak suka, kita akan dihadapkan pada situasi yang membuat kita berada pada posisi dilema etika (benar lawan benar) atau bujukan moral (benar lawan salah), dan kita harus mengambil suatu keputusan dari situasi tersebut. Dalam pengambilan suatu keputusan, seringkali kita bersinggungan dengan prinsip-prinsip etika. Sering keputusan tersebut melibatkan kepentingan dari masing-masing pihak yang sama-sama benar, tapi saling bertentangan satu dengan yang lain. Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup.  Karenanya sebelum mengambil suatu keputusan, kita harus terlebih dahulu menganalisa kasus, mengidentifikasi  dilema yang sesuai berdasarkan 4 paradigma dalam pengambilan keputusan. Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini:

Individu lawan masyarakat (individual vs community)

Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Setelah mengidentifikasi paradigma dilema etika yang sesuai pada suatu kasus, selanjutnya kita menetapkan landasan pemikiran kita dalam mengambil keputusan, berdasarkan pada 3 prinsip, yaitu :

Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Terakhir, saatnya mengambil keputusan. Untuk memandu kita dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang akan diambil dalam situasi dilema etika ataupun bujukan moral yang membingungkan, ada 9 langkah yang dapat kita lakukan, yaitu :

Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.

Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.

Pengujian benar atau salah (uji legal, Uji Regulasi/Standar Profesional, uji intuisi, uji publik, Uji Panutan/Idola)

Pengujian Paradigma Benar lawan Benar (Dari keempat paradigma dilemma etika, paradigma mana yang terjadi di situasi yang sedang Anda hadapi ini?)

Melakukan Prinsip Resolusi (Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, mana yang akan dipakai?)

Investigasi Opsi Trilema (Kita perlu mencari opsi di luar dari 2 pilihan yang sudah ada)

Buat keputusan

Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan

 

Bagaimana dampak mempelajari materi ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini? (Soal ke-4)

Dengan mempelajari modul ini saya dapat :

Mengidentifikasi dan memahami prinsip-prinsip etika yang berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal.

Mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini dalam proses pengambilan keputusan dilema etika. 

Bersikap reflektif, kritis, dan terbuka dalam menganalisis nilai-nilai kebajikan yang terkandung dalam sebuah pengambilan keputusan dilema etika.

Membedakan dilema etika/ethical dilemma dengan bujukan moral/moral temptation.

Mengidentifikasi jenis dilema berdasarkan 4 paradigma, baik dilema yang dihadapi orang lain maupun diri sendiri

Bersikap reflektif, kritis, kreatif, dan terbuka dalam menganalisis dilema tersebut.

Memahami dan memilih 1 dari 3 prinsip dalam pengambilan keputusan yang memuat unsur dilema etika.

Mencoba menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dalam permasalahan yang saya hadapi dan bersikap reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut.

 

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran? (Soal ke-5)

Sekolah adalah 'institusi moral' yang dirancang untuk membentuk karakter para warganya. Seorang pemimpin pembelajaran akan menghadapi situasi di mana mengambil suatu keputusan yang banyak mengandung dilema secara Etika, dan berkonflik antara nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar. Keputusan-keputusan yang diambil akan merefleksikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi, dan akan menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah. Topik dalam modul ini membahas hal-hal penting dan sangat bermanfaat :

Bagaiman upaya seorang pemimpin pembelajaran dalam mengemban salah satu tugas tersulit, yaitu mengambil suatu keputusan yang efektif berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran.

Memutuskan berbagai kasus dilema etika berdasarkan 4 (empat) paradigma serta mendalami kecenderungan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang melandasi cara berpikir saya selama ini, yang berakibat kepada pengambilan keputusan yang saya tentukan.

Prinsip-prinsip apa yang selama ini saya anut, dalam pengambilan suatu keputusan? Setelah pengambilan keputusan diambil saya perlu menganalisis kembali keputusan-keputusan tersebut.

Apakah keputusan yang saya ambil sudah efektif atau tepat sasaran?

Sebagai seorang individu

Dengan mempelajari modul ini, penting bagi saya sebagai seorang individu untuk mampu menyadari dan menggunakan prinsip moral dalam melakukan pengambilan keputusan. 

 

Selain konsep-konsep tersebut, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? (Soal ke-7)

Pengambilan keputusan merupakan keterampilan yang harus diasah agar semakin baik. Semakin sering kita berlatih menggunakannya, kita akan semakin terampil dalam pengambilan keputusan. Hal yang penting dalam pengambilan keputusan adalah sikap yang bertanggung jawab dan mendasarkan keputusan pada nilai-nilai kebajikan universal. Penting juga bagi saya untuk menerapkan strategi untuk menghindari adanya isu kode etik kepemimpinan sekolah dan konflik kepentingan.

 

Adakah nilai-nilai kebajikan yang ditanamkan oleh orangtua anda atau bahkan kakek nenek buyut Anda yang menjadi karakter khas suku atau masyarakat dimana Anda tinggal? Bagaimana Anda sebagai seorang guru akan menggunakannya untuk membantu Anda dalam pengambilan keputusan? (Soal ke-8)

Nilai-nilai kebajikan yang ditanamkan oleh orangtua dan nenek saya, diantaranya : Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,  rasa hormat dan santun, mandiri dan tanggung jawab,  menghargai, empati, kejujuran, suka menolong, baik dan rendah hati, jujur dan dapat dipercaya, lurus hati, memberikan yang terbaik dari diri, tidak merendahkan orang lain.

Nilai-nilai kebajikan yang ditanamkan oleh orangtua dan nenek saya, akan saya gunakan untuk membantu saya dalam mengambil keputusan. Dalam pengambilan suatu keputusan, seringkali kita bersinggungan dengan prinsip-prinsip etika. Etika di sini tidak berkaitan dengan preferensi pribadi seseorang, namun merupakan sesuatu yang berlaku secara universal. Seseorang yang memiliki penalaran yang baik, sepantasnya menghargai konsep-konsep dan prinsip-prinsip etika yang pasti.  Prinsip-prinsip etika sendiri berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dan disetujui bersama, lepas dari latar belakang sosial, bahasa, suku bangsa, maupun agama seseorang. Nilai-nilai kebajikan universal meliputi hal-hal seperti Keadilan, Tanggung Jawab, Kejujuran, Bersyukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih Sayang, Rajin, Komitmen, Percaya Diri, Kesabaran, dan masih banyak lagi.

 


Tuesday, 10 May 2022

3.1.a.9. Rangkuman Koneksi Antar materi

 Bismillah





Sobat Sekalian dalam pada artikel ini saya ingin berbagi tentang kegiatan saya pada program guru penggerak yaitu; Koneksi Antarmateri Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka; (1) Ing Ngarso Sung Tulodo artinya Didepan memberikan teladan yang baik bagi muidnya dan rekan sejawat. Guru Harus mampu Menganalisis dan mempertimbangkan dengan matang dalam pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran adalah guru menyadari bahwa dalam lingkungan sekolah akan ditemukan berbagai dilema etika dan bujukan moral. Sebagai Pemimpin pembelajaran Keputusan guru haruslah tepat karena keputusanya akan menjadi contoh bagi murid dan rekan guru yang lainya.  (2) ingmadio Mangun Karso Artinaya Ketika ditengah dapat membangun karsa/ kemampaun/ semangat . Kaitnya dengan Pemimpin Pembelajaran Seorang guru harus memiliki kompetensi dan peran sesuai dengan filosofi Pratap Triloka dari KHD dengan cara menjadi sosok teladan yang positif, motivator, dan sekaligus moral support bagi murid. (3) tutwuri Handayani Artinya Guru Ketika dibelakang harus dapat memberikan doronganpada murid untuk terus berkembang dalam rangka mewujudkan profil pelajar Pancasila dan merdeka belajar, seorang guru dalam mengambil keputusan terkait proses belajar haruslah bersikap reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut.

2.  Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang guru tentu berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan. Dalam pengambilan keputusan, kita mengenal ada tiga prinsip yang dapat kita ambil yakni Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan tentunya berkaitan dengan nilai- nilai yang tertanam dalam diri kita. Misalnya, guru yang memiliki empati yang tinggi, rasa kasih sayang dan kepedulian cenderung akan memilih prinsip Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Sedangkan guru yang memiliki sikap jujur dan komitmen yang kuat untuk tunduk pada peraturan cenderung memilih prinsip Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking). Dan guru yang reflektif dan memiliki jiwa sosial yang tinggi cenderung memilih prinsip Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking).

3. Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Dalam materi pengambilan keputusan yang dipelajari penulis saat ini Pembimbing PP dan Fasilitator telah membantu saya berlatih Mengevaluasi pengambilan keputusan yang saya ambil pada kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang pernah dilakukan pada modul sebelumnya. Pada proses coaching kita membantu agar coachee dapat membuat keputusannya secara mandiri maka dalam modul ini PP dan fasilitator kembali membantu CGP mengevaluasi diri apakah keputusan yang saya ambil dapat dipertanggungjawabkan, Berpihak Pada Muid, Sejalan dengan Nilai Universal. Hendaknya hal tersebut menjadi win-win solution bagi saya dalam membuat keputusan jangan justeru akan dapat menimbulkan masalah di kemudian hari. 

4.  Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

Sebagai seorang guru yang telah memiliki nilai-nilai guru penggerak yaitu; mandiri, inovatif,reflektif, kolaboratif dan berpihap pada murid maka dalam wsetiap keputusan yang dibuat akan berdampak pada murid, sejalan dengan nilai universal, kemudian keputusanya dapat dipertanggung jawabkan. Begitu sebaliknya seorang guru yang tidak tertanam nilai-nilai guru penggerak dalam mengambil keputusanya ia cendrung; mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan, berorientasi pada materi, dan keputusanya tidak dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini akan memberikan rambu-rambu dan pedoman agar guru-guru tidak terjebak dalam situasi yang sama dan dapat bertindak secara bijak melalui prinsip, paradigma, dan langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan akan membuat kita semakin menyadari perilaku yang benar dan perilaku yang salah.

5. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Dalam Pengambilan keputusan yang baik dan tepat tentunya harus dilakukan secara bertahap dan menganalisis terlebih dahulu berbagai aspek antara lain; (1) mempertimbangkan 4 paradigma etika yang sedang terjadi, (2) kita juga harus melihat prinsip pengambilan keputusan yang paling tepat, (3) Keputusan Tersebut haruslah diambil melalui langkah-langkah dalam mengambil keputusan.  Pengambilan keputusan yang tepat akan menghasilkan suatu perubahan ke arah yang lebih baik, terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. namun sebaliknya pengambilan keputusan yang salah akan berdampak buruk pada roda organisasi/sekolah itu sendiri.

6. Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Perubahan tidak dapat dibangun dalam waktu semalam. Kesulitan muncul karena masalah perubahan Paradigma/ budaya dilingkungan sekolah yang sudah tertanam begitu lama di benak warga sekolah (kepala sekolah, guru, murid, wali murid dan masyarakat) dan telah menjadi budaya tentu akan menjadi sebuah tantangan dan sulit dihilangkan. Kasus dilema etika pun masih akan menjadi bagian dalam skenario di lingkungan sekolah. Contoh kasus ; (1) Sistem yang memaksa guru untuk memilih pilihan yang salah/ tidak tepat dan tidak berpihak pada muid. (2.) tidak semua warga sekolah berkomitmen tinggi untuk menjalankan keputusan bersama. (3) keputusan dibuat tanpa sepenuhnya melibatkan guru sehingga muncul banyak kendala dalam proses pelaksanaan keputusan. Menurut saya kita harus fokus pada proses dan langkah perubahan yang telah dibuat meski masih seumur jagung, sebesar apapun batu yang menghalangi akan ada celah meski hanya dari beberapa tetesan dukungan dan semangat.

7. Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Semua tergantung pada keputusan apa yang diambil apabila keputusan tersebut sudah berpihak pada murid maka hal tersebut akan memerdekakan murid dalam belajar dan pada akhirnya murid dapat berkembang sesuai dengan kodratnya.  Namun sebalikanya apabila keputusan tersebut tidak berpihak pada murid maka kemerdekaan belajar murid hanya sebuah hayalan belaka dan sudah pasti murid tidak akan dapat berkembang sesui dengan kodratnya. Sebagai pemimpin pembelajaran tentunya pengambilan keputusan akan sangat berpengaruh pada pengajaran yang diberikan kepada murid.

8. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Keputusan yang diambil oleh seorang guru diibaratkan pisau satu sisi akan menjadi baik apabila keputusan yang diambil baik maka akan digunakan secara baik dan akan membawa kesuksesan dalam kehidupan murid. Sebalikanya apabila keputusan tidak diambil dengan bijaksana maka akan berdampak buruk untuk masa depan murid tersebut.  Setiap pengambilan keputusan yang dilakukan guru secara tepat dan bijak tentu akan mempengaruhi masa depan murid-murid. Mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, bisa diandalkan, dan mampu menggali potensi dan kekuatan mereka.

9. Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kewajiban guru bukan hanya sekedar mengajarkan pengetahuan semata. Yang terpenting adalah menyadari mengapa suatu pengetahuan itu penting bagi mereka, bagaimana murid dapat menerapkan dan memanfaatkanya dalam kehidupan nyata untuk meraih keselamatan  & kebahagiaan. Keputusan yang diambil dengan berpihak pada murid, sejalan dengan nilai kebajikan dan dapat dipertanggung jawabkan maka akan dapat melahikan generasi emas indonesia yang memiliki profil belajar pancasila.

Terimakasaih....

Friday, 17 April 2015

Perumahan Barcalona, Dekat Sekolahan, Rumah Sakit, Pasar, dan Tempat Ibadah





Lokasi : Lebong gajah (Perumnas)
 Spesifikasi :
- Pondasi Beton Berangka 
- Dinding Batu Bata
- Lantai Keramik 40 x 40
- Plafon Gypsum
- Rangka Baja Ringan
- Atap Genteng Multiroof
- Design Dalam Ruangan Sesuai Keinginan 
- 2 Kamar Tidur
- 1 Kamar Mandi
- PDAM
- 1300 Watt
- One Gate System
- Security

Tersedia Berbagai Tipe :
Tipe 36   LT 88    = Rp.295.000.000     = Minimal  Dp 10% = Rp. 29.500.000  = Angsuran /bln  = 2,8 juta
Tipe 39'5 LT 98   = Rp.323.000.000     = Minimal  Dp 10% = Rp. 32.300.000  = Angsuran /bln  = 3 juta 

Tipe 45  LT 121   = Rp.418.000.000     = Minimal  Dp 10% = Rp. 41.800.000  = Angsuran /bln  = 3,9 juta
Tipe 54  LT 124   = Rp.413.000.000     = Minimal  Dp 10% = Rp. 41.300.000  = Angsuran /bln  = 3,9 juta
Tipe 69  LT 145   = Rp.555.000.000     = Minimal  Dp 10% = Rp. 55.500.000  = Angsuran /bln  = 5,2 juta


 Harga sudah termasuk :
-IMB
-Sertifikat Hak Milik
- Listrik
-PDAM
-BPHTB
-BBN
-PPN

Harga belum termasuk
-Biaya KPR ( ditentuin sama bank)

Proses KPR :
-Bisa ke semua BANK


Note : 
-Booking fee 5 juta (sudah termasuk DP)
-DP minimal 10% dari harga jual (bisa dicicil)
-Biaya akad KPR kisaran 10 juta s/d 15 juta (sudah termasuk asuransi rumah)
-Cashback 15juta

-Tidak ada biaya inilah itulah (Bapak / Ibu terima bersih)

Untuk info lebih lanjut hubungi :
- Aripin Rian
- No HP : 082183456453 / 089607612432

Perumahan Intermilan Plaju



Lokasi : Silaberanti Plaju
Spesifikasi :
- Pondasi Beton Berangka 
- Dinding Batu Bata
- Lantai Keramik 40 x 40
- Plafon Gypsum
- Rangka Baja Ringan
- Atap Multi Roof Metal Pasir
- Design Dalam Ruangan Sesuai Keinginan 
- 2 Kamar Tidur
- 1 Kamar Mandi
- PDAM
- 1300 Watt
- One Gate System
- Security

Tersedia Berbagai Tipe :
Tipe 36     LT 84    = Rp.305.000.000     = Minimal  Dp 10% = Rp. 30.500.000  Cicilan = 2,9 juta
Tipe 39'5  LT 88    = Rp.324.000.000     = Minimal  Dp 10% = Rp. 32.400.000  Cicilan = 3 juta 
Tipe 45     LT 94'5 = Rp.354.000.000     = Minimal  Dp 10% = Rp. 35.400.000  Cicilan = 3,3 juta
Tipe 54     LT 100  = Rp.394.000.000     = Minimal  Dp 10% = Rp. 39.400.000  Cicilan = 3,7 juta


 Harga sudah termasuk :
-IMB
-Sertifikat Hak milik
- Listrik
-PDAM
-BPHTB
-BBN
-PPN

Harga belum termasuk :
-Biaya KPR ( ditentuin sama bank)

Proses KPR :
-Bisa ke semua BANK


Note : 
-Booking fee 5 juta (sudah termasuk DP)
-DP minimal 10% dari harga jual (bisa dicicil)
-Biaya akad KPR kisaran 10 juta s/d 15 juta (sudah termasuk asuransi rumah)
-Cashback 15juta

-Tidak ada biaya inilah itulah (Bapak / Ibu terima bersih)

Untuk info lebih lanjut hubungi :
- Aripin Rian
- No HP : 082183456453 / 089607612432

Friday, 10 April 2015

Thursday, 9 April 2015

Rumah Di Jakabaring Dekat Sekolahan, Mall Opi, 15 Menit dari Kota !!!!






Perumahan Liverpool II
Lokasi Jln. Pipa Sungai Lais (Jakabaring)
 Spesifikasi :
- Pondasi Beton Berangka 
- Dinding Batu Bata
- Lantai Keramik 40 x 40
- Plafon Gypsum
- Rangka Baja Ringan
- Atap Multi Roof Metal Pasir
- Design Dalam Ruangan Sesuai Keinginan 
- 2 Kamar Tidur
- 1 Kamar Mandi
- PDAM
- 1300 Watt
- One Gate System
- Security

Tersedia Berbagai Tipe :
Tipe 36   LT 88    = Rp.309.000.000     = Minimal  Dp 10% = Rp. 30.900.000  = Angsuran /bln  = 2,9 jt
Tipe 39'5 LT 95   = Rp.333.000.000     = Minimal  Dp 10% = Rp. 33.300.000  = Angsuran /bln  = 3 jt 


 Harga sudah termasuk :
-IMB
-Sertifikat Hak milik
- Listrik
-PDAM
-BPHTB
-BBN
-PPN

Harga belum termasuk
-Biaya KPR ( ditentuin sama bank)

Proses KPR :
-Bisa ke semua BANK


Note : 
-Booking fee 5 juta (sudah termasuk DP)
-DP minimal 10% dari harga jual (bisa dicicil)
-Biaya akad KPR kisaran 10 juta s/d 15 juta (sudah termasuk asuransi rumah)
-Cashback 15juta

-Tidak ada biaya inilah itulah (Bapak / Ibu terima bersih)


Untuk info lebih lanjut hubungi :
- Aripin Rian
- No HP : 082183456453 / 089607612432

Wednesday, 8 April 2015

Perumahan Valencia (Jakabaring) DP 10 % Bisa Di Cicil dan Cash Back Hingga 15 Jt !!!!!



Perumahan Valencia
Lokasi Tegal Binangun (Jakabaring)
  Spesifikasi :
- Pondasi Beton Berangka 
- Dinding Batu Bata
- Lantai Keramik 40 x 40
- Plafon Gypsum
- Rangka Baja Ringan
- Atap Multi Roof Metal Pasir
- Design Dalam Ruangan Sesuai Keinginan 
- 2 Kamar Tidur
- 1 Kamar Mandi
- PDAM
- 1300 Watt
- One Gate System
- Security

Tersedia Berbagai Tipe :
Tipe 45   LT 112  = Rp.455.000.000     = Minimal  Dp 10% = Rp. 45.500.000
Tipe 54   LT 147  = Rp.566.000.000     = Minimal  Dp 10% = Rp. 56.600.000
Tipe 69   LT 164  = Rp.662.000.000     = Minimal  Dp 10% = Rp. 66.200.000


 Harga sudah termasuk :
-IMB
-Sertifikat Hak Milik
- Listrik
-PDAM
-BPHTB
-BBN
-PPN

Harga belum termasuk
-Biaya KPR ( ditentuin sama bank)

Proses KPR :
-Bisa ke semua BANK
Note : 
-Booking fee 5 juta (sudah termasuk DP)
-DP minimal 10% dari harga jual (bisa dicicil)
-Biaya akad KPR kisaran 10 juta s/d 15 juta (sudah termasuk asuransi rumah)
-Cashback 15juta

-Tidak ada biaya inilah itulah (Bapak / Ibu terima bersih)

Untuk info lebih lanjut hubungi :
- Aripin Rian
- No HP : 082183456453 / 089607612432